Wana Karya Lestari Berhasil Bebaskan Elang Ular Bido dari Perburuan: Upaya Persuasif yang Berbuah Hasil
Upaya pelestarian satwa liar terus dilakukan oleh Wana Karya Lestari sebagai pengelola Hutan Desa Kemutug Lor. Baru-baru ini, tim Wana Karya Lestari berhasil melakukan pembebasan seekor Elang-ular bido (Spilornis cheela) dari tangan pemburu. Keberhasilan ini dicapai melalui pendekatan persuasif berbasis kekeluargaan, tanpa adanya paksaan atau tindakan hukum.
Melalui koordinasi banyak pihak, termasuk Pemerintah Desa Kemutug Lor, Burung Indonesia, serta Pemerintah Desa Setempat (tempat asal pemburu), elang yang sebelumnya terjebak dalam perangkap berhasil diserahkan secara sukarela oleh pemburu kepada pihak Wana Karya Lestari. Burung langka yang menjadi simbol kebanggaan hutan Indonesia ini akhirnya bisa kembali ke habitatnya setelah menjalani proses pembersihan dan pemulihan kondisi.
Pendekatan Persuasif: Membangun Kesadaran Bersama
Keberhasilan pembebasan Elang Ular Bido ini tidak terlepas dari cara pendekatan persuasif yang dilakukan oleh Wana Karya Lestari. Alih-alih menggunakan tekanan atau ancaman hukum, tim memilih jalur pendekatan kekeluargaan dan dialog terbuka dengan pemburu dan keluarganya.
Dalam prosesnya, Kepala Desa Kemutug Lor langsung berkomunikasi dengan Kepala Desa Setempat untuk membahas kasus ini secara bijaksana. Sambutan dari pihak desa sangat positif, bahkan Kepala Desa Setempat turut mendukung pembebasan satwa dilindungi ini. Untuk menunjukkan komitmennya, Kepala Desa Setempat mengutus Kepala Dusun sebagai perwakilan resmi untuk menyerahkan elang kepada tim Wana Karya Lestari.
Menurut Daryono, Ketua Wana Karya Lestari, kesadaran dari pemburu dan keluarganya menjadi kunci utama keberhasilan upaya ini. Setelah dilakukan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga ekosistem hutan dan bahaya perburuan satwa liar, pemburu akhirnya menyadari dampak negatif dari aktivitas berburu dan bersedia melepaskan burung tersebut secara sukarela.
“Kami sangat bersyukur. Ini adalah bukti bahwa dengan pendekatan yang baik, masyarakat bisa diajak untuk bersama-sama melindungi satwa liar. Tidak ada paksaan dalam proses ini, semuanya dilakukan atas dasar kesadaran,” ujar Daryono.
Elang Ular Bido dalam Kondisi Baik, Siap Kembali ke Alam
Setelah diserahkan, elang yang sebelumnya tertangkap jebakan tidak mengalami cedera serius. Namun, burung ini sempat terkena getah dan minyak jebakan yang menempel di bulunya. Oleh karena itu, sebelum dilepaskan, tim Wana Karya Lestari melakukan pembersihan dan pemulihan kondisi burung di Basecamp Wana Karya Lestari.
Proses pelepasan Elang Ular Bido ini menjadi momen berharga, karena burung tersebut adalah salah satu ikon konservasi yang sangat penting. Satwa yang kini berstatus terancam punah ini menjadi simbol hutan yang sehat dan berfungsi dengan baik.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap satwa yang ada di hutan ini tetap terlindungi. Elang Ular Bido adalah burung langka yang keberadaannya sangat berharga. Melihat burung ini bisa kembali ke alam adalah kebahagiaan bagi kami semua,” tambah Daryono.
Mencegah Perburuan di Masa Depan: Upaya Berkelanjutan
Keberhasilan pelepasan ini tidak serta-merta menjadi akhir dari perjuangan Wana Karya Lestari dalam melindungi satwa liar. Justru, ini menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa perburuan satwa tidak lagi terjadi di masa mendatang.
Saat ini, Wana Karya Lestari tengah meningkatkan patroli hutan secara berkala untuk mengawasi aktivitas di dalam kawasan Hutan Desa Kemutug Lor. Selain itu, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terus dilakukan agar hutan bisa menjadi sumber kesejahteraan bersama tanpa harus merusaknya.
“Kami ingin menjadikan Hutan Desa Kemutug Lor sebagai sumber ekonomi bagi masyarakat tanpa harus berburu atau merusak lingkungan. Ada banyak cara yang lebih berkelanjutan untuk mendapatkan manfaat dari hutan, seperti ekowisata, pengamatan burung, atau pengelolaan hasil hutan bukan kayu. Jika kita menjaga alam, maka alam juga akan menjaga kita,” tutup Daryono.
Dengan pendekatan yang tepat, pelestarian satwa liar bukanlah hal yang mustahil. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa kesadaran masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga keseimbangan alam, dan Wana Karya Lestari terus berkomitmen untuk mewujudkan hutan yang lestari dan bermanfaat bagi semua.
0 Komentar