Press Release: Gunung Slamet Tetap Berstatus Waspada (Level II), Aktivitas Tremor Meningkat
Banyumas, 29 November 2024 – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis laporan aktivitas terbaru Gunung Slamet berdasarkan pengamatan pada 29 November 2024. Gunung Slamet yang terletak di wilayah Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga, Jawa Tengah, masih berada pada Tingkat Aktivitas Level II (Waspada).
Kondisi Cuaca dan Visual
Selama periode pengamatan, cuaca di sekitar Gunung Slamet bervariasi dari cerah, berawan, hingga hujan, dengan suhu udara berkisar antara 20,6–28,8°C dan kelembaban 63–93%. Secara visual, gunung terlihat jelas dengan kabut tipis hingga sedang, namun asap kawah tidak teramati.
Aktivitas Seismik
Aktivitas kegempaan menunjukkan beberapa perubahan signifikan:
• Hembusan: 8 kejadian dengan amplitudo 3–6 mm dan durasi 13–29 detik.
• Tremor Non-Harmonik: 1 kejadian dengan amplitudo 12 mm dan durasi 324 detik.
• Tremor Menerus (Microtremor): Terekam dengan amplitudo 0,5–12 mm, dominan 6 mm.
PVMBG juga mencatat adanya peningkatan amplitudo tremor menerus, yang perlu mendapat perhatian lebih dalam pengawasan aktivitas vulkanik.
Rekomendasi
Berdasarkan pengamatan ini, PVMBG merekomendasikan masyarakat, pengunjung, dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak Gunung Slamet. Pemantauan secara intensif akan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan warga di sekitar kawasan tersebut.
Pesan bagi Masyarakat
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari PVMBG serta tidak mempercayai berita yang tidak jelas sumbernya. Informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Slamet dapat diakses melalui Media Sosial PVMBG.
Laporan ini disusun oleh Albertus Galih Prasida Kastawa, A.Md., dari Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi PVMBG melalui media sosial atau portal resmi mereka.
Bagi yang ingih mengunduh press release silakan mendownload berkas pdf berikut:

Wana Karya Lestari Siapkan Langkah Antisipasi di Sekitar Kawasan Hutan Desa
Sebagai pengelola kawasan Hutan Desa Kemutug Lor yang menjadi bagian dari lereng Gunung Slamet, Wana Karya Lestari turut mengambil langkah antisipasi terkait peningkatan aktivitas gunung berapi yang saat ini berstatus Waspada (Level II).
Penyebaran Informasi ke Masyarakat Lokal dan Pendaki
Wana Karya Lestari bekerja sama dengan pihak Pos Pengamatan Gunung Api Slamet dan Pemerintah Desa Kemutug Lor untuk menyebarluaskan rekomendasi PVMBG. Informasi tentang larangan aktivitas dalam radius 2 km dari kawah puncak disampaikan kepada masyarakat, pengelola ekowisata, dan calon pendaki melalui jalur komunikasi resmi, seperti papan informasi di basecamp pendakian, website resmi, grup WhatsApp, dan media sosial.
“Keselamatan pengunjung dan masyarakat adalah prioritas utama kami. Setiap calon pendaki yang datang ke basecamp akan diberikan informasi terbaru tentang kondisi gunung, termasuk imbauan untuk tidak mendekati area berbahaya,” ujar Willy Daeng Kumara, perwakilan dari Wana Karya Lestari.
Persiapan Mitigasi di Kawasan Hutan Desa
Sebagai langkah antisipasi jangka pendek, Wana Karya Lestari juga berkoordinasi dengan relawan dan kelompok masyarakat sekitar hutan untuk memastikan kesiapan jalur evakuasi jika situasi memburuk. Jalur pendakian via Baturraden, yang saat ini dikelola oleh Wana Karya Lestari, sementara hanya diizinkan untuk akses hingga pos bayangan di luar radius bahaya.
Peningkatan Kewaspadaan dalam Kegiatan Patroli Hutan
Selain memantau kondisi jalur pendakian, tim patroli Wana Karya Lestari juga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya lain yang mungkin muncul, seperti longsor atau aliran lahar dingin akibat hujan deras di sekitar lereng. “Kami memastikan bahwa jalur utama dan area di sekitar hutan tetap aman, baik bagi masyarakat maupun satwa liar,” tambah Willy.
Harapan untuk Kolaborasi dan Dukungan
Wana Karya Lestari berharap adanya kolaborasi yang erat dengan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, BPBD, dan komunitas pecinta alam, untuk memantau situasi secara berkelanjutan. Bantuan berupa peralatan darurat seperti tenda evakuasi, alat komunikasi, dan sumber daya lainnya juga sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya mitigasi.
“Gunung Slamet adalah bagian penting dari ekosistem kami, dan kami akan terus berupaya menjaga kelestarian kawasan ini sambil memastikan keamanan masyarakat. Kolaborasi menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini bersama,” tutup L. Hayuwanto dari KUPS Wana Wisata Lembah Slamet.
Dengan langkah-langkah ini, Wana Karya Lestari berkomitmen untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan pelestarian lingkungan di sekitar kawasan Gunung Slamet, memastikan bahwa masyarakat tetap aman dan ekosistem tetap terjaga.
0 Komentar