Kemutug Lor, Baturraden – Dalam upaya memperkuat pengelolaan kawasan Perhutanan Sosial (PS KHDPK) seluas 247 hektar, Wana Karya Lestari mengadakan diskusi produktif bersama Ikmal Maulanal Huda, pendamping dari Burung Indonesia. Diskusi ini membahas rencana penataan areal, termasuk ruang perlindungan dan ruang pemanfaatan, yang akan menjadi langkah strategis dalam pengelolaan kawasan hutan secara berkelanjutan.
Penataan Areal untuk Pengelolaan yang Lebih Efektif
Dalam rencana tersebut, ruang pemanfaatan akan dibagi menjadi beberapa petak atau blok untuk memudahkan perencanaan dan pengelolaan. Setiap blok akan disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan masing-masing area, seperti pengembangan wisata, budidaya, atau konservasi.
Empat Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) akan terlibat langsung dalam pengelolaan ruang pemanfaatan ini:
- KUPS Wana Wisata – Fokus pada pengembangan ekowisata, seperti jalur pendakian Gunung Slamet dan Camping Forest.
- KUPS Wana Lestari – Bertugas menjaga keseimbangan ekologi melalui reboisasi dan konservasi flora dan fauna.
- KUPS Madu Laras – Mengelola hasil hutan bukan kayu, khususnya budidaya madu.
- KUPS Mina Lestari – Mengembangkan potensi tata kelola air di kawasan hutan.
Komitmen dalam Pengelolaan Berkelanjutan
Penataan areal ini menunjukkan komitmen Wana Karya Lestari dalam mengelola kawasan hutan secara berkelanjutan. Langkah ini juga sejalan dengan prinsip Perhutanan Sosial yang mengintegrasikan pelestarian lingkungan dengan pemberdayaan masyarakat lokal.
Namun, Wana Karya Lestari masih menghadapi kendala besar, yakni belum adanya penandaan batas kawasan PS KHDPK yang jelas dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan (BPKHTL). Penandaan batas ini sangat penting untuk mencegah potensi konflik dengan pihak lain yang mungkin memiliki klaim atas lahan tersebut.
“Penataan areal ini adalah langkah awal menuju pengelolaan yang lebih baik. Namun, kami sangat berharap penandaan batas dari BPKHTL dapat segera dilakukan agar tidak ada tumpang tindih atau konflik di kemudian hari,” ujar Akbar Bahaulloh, salah satu pengurus Wana Karya Lestari.
Harapan dan Langkah Selanjutnya
Diskusi dengan pendamping dari Burung Indonesia menghasilkan banyak masukan berharga yang akan menjadi dasar perencanaan ke depan. Wana Karya Lestari berharap langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi pengelolaan hutan berbasis masyarakat di wilayah lain.
Dengan penataan yang baik dan dukungan dari berbagai pihak, Wana Karya Lestari optimis kawasan PS KHDPK dapat menjadi contoh sukses pengelolaan hutan desa yang berkelanjutan, memberikan manfaat ekologis, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat sekitar. 🌿
0 Komentar